Kamis, 26 November 2015

Review Film Iron Man 3







Pada sequel ini Tony Stark yang diperankan oleh Robert Downey, Jr lebih mengutamakan kepintaran dan kemampuan bela dirinya dibanding penggunaan baju besi andalannya itu, mungkin sedikit terlihat kurang menarik tetapi cukup seru dinikmati karena disini kita bisa mengetahui bahwa Tony Stark sang pahlawan kita ini tidak hanya hebat dibalik baju besinya tetapi otak dan kemampuan manusiawinya juga.   Selain itu disini juga diperlihatkan beberapa seragam besi lainnya yang memiliki kemampuan dan fungsi yang berbeda-beda sehingga Tony Stark bisa memilih seenaknya baju mana yang ia ingin gunakan.  Stark juga telah memodifikasi cara ia berubah menjadi Iron Man menjadi lebih simpel bisa dilakukan dimana saja karena sebelumnya dengan metode membawa koper itu sungguh ribet, sehingga ia membuat partisi-partisi terpisah yang dapat terbang sejauh ribuan kilometer kemana saja dengan instruksi tangannya dan bantuan Jarvis (mesin komputer artificial intelegency yang tertanam di body baju besi itu). 

Dunia dikejutkan dengan sosok teroris yang paling dicari oleh dunia yaitu Mr. Mandarin, ia memiliki teror yang sangat menakutkan dan tidak bisa dinegosiasi ditambah lagi dengan fenomena aneh dimana ada ledakan tanpa diketahui sumber asalnya.  Happy Hogan (John Favreau) adalah kepala bagian keamanan perusahaan Stark, sosoknya sangat supel dan selalu disiplin mengawasi segala hal yang ada di gedung Stark termasuk menjaga Pepper Pots (Gwyneth Paltrow) kekasih Tony Stark.  Ia merupakan orang kepercayaan Stark dan Pots setelah sebelumnya agen Phil telah tewas terbunuh oleh Loki (di film The Avengers).

Suatu ketika Hogan menghadiri suatu acara dan menemukan hal aneh dimana ia menemui seorang lelaki yang sedang duduk dan berteriak kepanasan kemudian meledak seperti bom berkekuatan tinggi.  Hogan ingin menyampaikan pesan ini agar diketahui oleh orang lain namun tak kuasa karena ia juga terluka dan sekarat.  Mengetahui hal ini Tony Stark kembali meradang, hal yang sama ia temui sebelumnya agen Phil yang tewas dalam menjalankan tugasnya melakukan pengamanan kini kembali Hogan orang yang dipercayainya nyaris tewas karena peristiwa ini.  Tak segan lagi Stark pun melakukan ultimatum ketika wartawan mewawancarainya “Mr. Mandarin aku tahu itu kau pelakunya !! Catat alamat saya (menyebutkan alamat lengkap), saya tunggu kamu dirumah saya kapan saja !!” tegas Stark bernada marah kepada para wartawan.

Tentu saja tantangan Stark ini baru ia sadari setelah itu, sehingga ia sendiri merasa ketakutan dan gelisah berada dirumah dengan pengamanan yang super ketat karena takut akan serangan Mr. Mandarin.  Benar saja, tidak sampai 24 jam tiga buah helikopter datang dengan mengirimkan rudal-rudal yang tidak mungkin dihindari Stark yang saat itu sedang berbicara mesra dengan Potts.  Seketika rumah yang merupakan markas Stark porak poranda diserang dengan membabi buta, beruntung Stark masih sempat menginstruksikan Jarvis untuk memasang baju besinya kepada Potts sehingga ia aman.  Pada scene ini anda akan melihat betapa tragisnya rumah kediaman Stark dibikin hancur berkeping-keping tak bersisa dihantam rudal dan perluru bertubi-tubi.

Karena serangan itu Tony Stark dinyatakan hilang, dicurigai ia tewas tertimbun puing-puing rumahnya di kedalaman laut tepi pantai (karena rumahnya ditepi laut).  Potts pun terpukul, tapi ia percaya Stark masih ada karena sesaat sebelum semuanya hancur baju besi yang dipakaikan ketubuhnya terlepas dan pergi sendiri menuju Tony Stark sehingga ia yakin Stark sempat menggunakan baju besi itu sebelum puing itu runtuh.

Ternyata Jarvis melakukan pengamanan otomatis ketika Iron Man dalam bahaya terutama ketika ia pingsan, ia menerbangkan Iron Man sejauh 1000 km dari lokasi kejadian.  Ketika sadar dari pingsannya Stark pun mengomel, betapa tidak… disaat Potts sedang dalam bahaya kini ia berada ribuan kilometer jauhnya.  Lalu bagaimana caranya ia bisa kembali ketempatnya lagi ??  Sayangnya energi Jarvis habis dan Stark kebingungan harus bagaimana mengecharge Jarvis untuk kembali aktif lagi.  Di scene ini kita sedikit geli tertawa karena Stark terpaksa menyeret baju besinya sejauh puluhan kilometer dengan tali persis seperti gelandangan.

Kali ini Jarvis benar, ia menuntun Stark pada sebuah rumah yang dipenuhi peralatan-perlatan yang cukup ia butuhkan.. tetapi siapa pemiliknya ? Seperti budaya barat yang kita ketahui, Stark seenaknya masuk tanpa permisi melihat-lihat isi rumah.  Ternyata rumah itu adalah sebuah gudang tempat penelitian entah siapa yang punya tetapi pastinya cukup jenius orangnya.  Betapa terkejutnya Stark ketika ia ditembaki dengan pistol kentang yang ternyata dimiliki oleh seorang anak kecil berumur belasan tahun.  Rupanya bocah jenius itu mengenali Stark, bahkan ia penggemar Stark dengan baju besi supernya itu.

Sayangnya tidak beberapa lama kemudian, musuhnya antek-antek Mr. Mandarin itu mengetahui keberadaan Stark dan memburunya.  Kali ini lawannya cukup berbahaya, ternyata Aldrich Killian (Guy Pearce) adalah otak dibalik semua ini… ia menemukan bioteknologi yang dapat merekayasa kemampuan manusia menjadi super sehingga dapat bertahan dari serangan ekstrim dan memperbaiki/menyembuhkan diri, tidak hanya itu ia juga dapat mengeluarkan panas yang dihasilkan dari dalam tubuh.  Pada secene ini anda akan melihat bagaimana kepiawaian Tony Stark dalam melawan musuhnya tanpa bantuan baju besinya, ia beraksi seperti Mc Giver (tokoh legendaris yang beraksi melalui kepintarannya memanfaatkan benda disekitar).

Ketika Iron Man tidak ada lagi, peran Kolonel James Rhodes (Don Cheadle) dengan baju besinya (rancangan Stark) sangat dibutuhkan untuk mencari dimana letak Mr. Mandarin yang menebar terror hampir disetiap negara.  Ternyata hal ini hanyalah jebakan untuk menangkap Rhodes dan merampas baju besinya itu. Ternyata Mr. Mandarin hanyalah kedok dari Killian, dan ia pun membuat keributan lebih dahsyat lagi, ia menculik Presiden Amerika dan memanfaatkan baju besi hasil curian dari sahabat Stark yaitu Kolonel James Rhodes .

Pertarungan sengit pun diperlihatkan dibagian akhir dimana musuhnya kali ini benar-benar sangat kuat, bahkan Stark harus bergonta ganti baju besi untuk melawan mereka.  Disinilah anda melihat bahwa selama ini Stark sudah banyak melakukan uji coba dan memutakhirkan teknologinya sehingga ia memiliki puluhan jenis baju besi dengan kemampuan yang berbeda-beda bahkan bisa bergerak sendiri secara otomatis maupun dikendalikan dari jarak jauh melawan musuh tanpa ada awak didalamnya.

Di akhir cerita, Stark melakukan perubahan besar dalam hidupnya… medan elektromagnetik yang menempel didadanya harus dilepas karena memiliki efek buruk bagi tubuhnya.  Beberapa tim bedah ahli dokter berhasil menyembuhkan Stark sehingga ia tidak perlu memakai benda itu didadanya.  Well, sepertinya kisah Iron Man ini akan dilanjutkan pada cerita lainnya mungkin di The Avengers dan curiga saya Stark mungkin tidak terlibat langsung didalam baju besi ini yaa bisa jadi ia meremote dari jarak jauh karena pesan Potts sebelum cerita berakhir baju besi ini tidak baik bila digunakan terus-terusan. 

Yang menjadi kelebihan dalam film ini adalah bagaimana Tony Stark dapat membuat robot yang dapat dikendalikan dan dapat berkomunikasi dengan baik layaknya manusia dan Tony juga membuat robot yang dapat membantu semua yang ingin dilakukannya. Di dalam JARVIS, telah menggunakan salah satu teknologi virtual yang diciptakan untuk membantu Iron Man dalam hal apa saja. Sebagai contoh Iron Man melakukan interaksi dengan menggunakan sentuhan jari ke layar monitor transparan, yang langsung terhubung dengan server nya, sehingga bisa berkomunikasi dan diperintah. Tony dapat mengendalikan robot seperti Jarvis dari jarak jauh. Tony tidak hanya seorang mekanik yang handal tetapi Tony juga mampu masuk ke sistem komputer dan database orang lain untuk kebaikan dan membantu pemerintah atau negaranya. Perkembangan Stark Industries itu maju sekali. itulah keterkaitan interaksi manusia dan komputer dalam film ini